Motif Batik Geometris
Motif Batik Geometris
Motif Geometris merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal sejak jaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit.
Ragam hias geometris, flora, dan fauna banyak di terapkan pada kain tenun, kain batik, kain sulam, kain bordir, bangunan rumah, candi-candi, ukiran, perabotan rumah tangga, kerajinan tangan, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa motif dasar dari Motif Batik Geometris:
Swastika
Motif hias yang berbentuk dasar seperti huruf Z yang aling berlawanan. Di dalam Motif Batik Swastika biasanya digunakan sebagai hiasan di pinggir.
Pilin
Ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf S. Dalam variasinya juga berbentuk SS (pilin ganda). Bentuk dasarnmya merupakan garis lengkung spiral atau lengkung kait. Beberapa motifnya dapat dibedakan menjadi motif tunggal yang berbentuk ikal, pilin gandayang berbentuk huruf S, dan pilin tegar yaitu pola ikal bersambung dan bergantian arah yang kemudan berkembang menjadi motif sulur.
Meander
Meander adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf T. Dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam hias swastika. Meander artinya adalah aliran sungai. Merupakan hiasan pinggir yang bentuk dasarnya berupa garis berliku atau berkelok-kelok. Pada zaman prasejarah motif ini digunakan untuk menghias tembikar dan bejana perunggu.
Kawung
Kawung di dalam bahasa Sunda berarti arena tau kolang-kaling. Karena itu ragam hias kawung memiliki bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat biji aren. Terjadi dari bentuk-bentuk lingkaran yang saling berpotongan berjajar ke kiri atau kanan dan ke bawah atau atas. Istilah kawung dalam bahasa Sunda berarti buah aren. Motif kawung banyak dijumpai di Jawa, dan sudah digemari sejak jaman klasik. Motif lain yang hampir sama dengan motif kawung adalah motif jlamprang, yang juga banyak dijumpai pada batik.
Tumpal
Memiliki bentuk dasar bidang segitiga, yang biasanya membentuk pola berderet, dan sering digunakan sebagai hiasan tepi. Banyak dijumpai pada batik, terutama batik pesisir yang banyak mendapat pengaruh dari China. Dalam segitiga banyak diisi dengan motif timbuh-tumbuhan, bahkan ada yang berisi motif pergayaan dari lidah api. Motif tumpal disebut juga Motif Pucuk Rebung.
Ceplokan
Ragam hias yang terdiri atas satu motif dan disusun berulang-ulang. Motif hias ini sering disebut motif kertas tempel.
Banji
Motif Swastika yang berkaitan atau saling berhubungan. Motif ini digunakan sebagai penghias bidang. Motif Banji lengkap dengan motif isen-isen dan motif pengisi lainnya.
Pinggir Awan
Motif hias Pinggir Awan merupakan pengembangan motif hias meander. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir.
Sumber : https://infobatik.id/motif-batik-geometris/
Comments
Post a Comment